Senin, 23 November 2009

an apologize...

17 tahun aku diberi hidup di dunia oleh Allah, selama itu pula aku melalui hari bersamanya.
Dari cerita yg aku dengar, ketika beliau mengandungku adalah saat2 yg berat. Apalagi saat akan melahirkan. Benar2 mau mati katanya. Belum lagi saat aku lahir dan mulai tumbuh, remuk redam tubuh rasanya merawat dan membesarkanku yg hanya bisa tidur dan menangis. Tapi toh beliau tetap mengandungku, melahirkanku,merawatku dengan tulus dan penuh kasih sayang. Saat melewati masa anak2, aku bukan anak manis yg pendiam dan penurut. Jadilah beliau pusing tujuh keliling dgn tingkahku yg gag bisa diam dan kebandelanku. Tapi nyatanya, dengan senyum beliau membimbingku, menggandeng tanganku dan menunjukkanku mana yg benar. Saat bangku sekolah menjadi teman karibku sehari-hari, kebandelanku bertambah, menambah beban pikiran beliau. Tapi tetap dgn sabar beliau menasihatiku, meski kadang aku lihat beliau hampir menangis menahan marah. Aku tahu dan aku merasakan, dalam setiap doanya nama kamilah yg disebut,anak-anaknya,agar menjadi anak yg sholih dan sholihah yg dpt membanggakannya. Saat itulah mulai terpikir utk mencapai sesuatu yg membanggakan agar beliau (paling gag) bisa tersenyum dan aku bisa sedikit membahagiakan beliau. Tapi sayangnya hingga saat ini hampir habis masa SMA-ku, aku belum bisa menyenangkannya,belum bisa memberi apa yg diinginkannya. Tapi tetap saja, senyumnya selalu mewarnai hari-hariku dan beliau selalu berusaha sekuat tenaga memberi apa yg terbaik untukku tanpa mengaharapkan apa2. Selalu menjadi org pertama yg mendukungku, yg berada di garis depan pertahananku yg siap melindungiku kapan saja.

17 November lalu adlh hari dmn beliau berusia 42 thn..dan aku bkn org prtama yg mengucapkan selamat seperti biasanya. Bahkan pagi itu aku sama sekali gag melihat wajahnya, gag bisa makan sarapan yg dibuat olehnya, gag bisa pamit ke sekolah dan gag bisa mencium pipinya seperti biasanya. Terasa ada yg kurang hari itu. Ditambah lagi jadwal les sampe malam.
Belum lagi hari-hari setelahnya, termasuk hari ini, saat aku membuat amarahnya sampai di ubun-ubun.
Hanya satu hal yg bisa aku lakukan, maafkan aku mama...
Mungkin mama tahu kalo aku sayang bgt sama mama, tapi sebenarnya rasa sayangku melebihi semua itu ma..Makasih bgt ma buat semuanya..

dengan air mata aku tulis ini dan aku ingin mama tahu,,
deep inside my heart, i wanna say..

i LOVE U, MOM.....

Tidak ada komentar:

Posting Komentar